Mengapa burung beryanyi? Burung beryanyi “karena mereka bisa dan mereka harus” kata David Rothenberg, professor di New Jersey Institute of Technology.
Salah satu fungsi dari nyanyian adalah untuk menarik pasangan, hal ini dikarenakan nyanyian seekor burung dapat menunjukan kesehatan burung tersebut.
Hasil eksperimen mengatakan bahwa parasit dan penyakit dapat mempengaruhi karakter nyanyian seperti “song rate”. Fungsi lain dari nyanyian burung adalah untuk berkomunikasi, baik antara sesama spesies ataupun dengan spesies lain. Burung memiliki nyanyian yang dikenal oleh berbagai macam spesies lain untuk menunjukkan bahaya seperti pemangsa. Beberapa burung bahkan memiliki suara khusus untuk membedakan mereka dengan burung lain dan hal ini biasa digunakan burung yang membuat sarang secara
berkoloni untuk mengetahui keberadaan anaknya.
Organ terpenting yang membuat burung dapat bernyanyi adalah syrinx yang terletak di bagian bawah trakea, tidak seperti mamalia yang memiliki laring di atas trakea. Syrinx beresonansi terhadap getaran yang dihasilkan oleh selaput pada system pernafasan burung. Dengan mengatur nafas mereka, burung dapat menghasilkan nada tertentu, dan tidak hanya itu, burung dapat mengendalikan kedua sisi trakea secara bersamaan. Beberapa spesies bahkan dapat menghasilkan dua nada dalam waktu yang sama.
Nyanyian burung yang unik ini juga memberikan inspirasi bagi para pencipta lagu dan hal ini tidaklah jarang. Salah satu contoh adalah “Les Chant Des Oiseaux” karya Janequin yang ditulis di abad ke-16.
Tetapi sekali lagi, mengapa burung beryanyi? Karena pencipta mereka meletakkan lagu di hati mereka. Setiap burung adalah “heaven’s high and holy muse” kata John Donne, yang diciptakan untuk mengingatkan kita tentang Sang Pencipta. Burung adalah ciptaan yang mengingatkan kita bahwa kita pun diberikan nyanyian untuk memuji dan menyembah Tuhan kita. Ingat bahwa orang dunia saja juga menggunakan nyanyian burung untuk memberi mereka inspirasi. Jadi setiap kali kita mendengar nyanyian burung,
jangan lupa untuk menyanyikan lagu untuk Penebus kita. Sebagai umat yang dikasihiNya kita juga harus senantiasa memuji Dia dan jangan mau kalah dengan burung.
Author – Kristian Santosa