Mazmur 19: 2 mengatakan “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya”. Wonders of the world happen anywhere. Kutub Utara dan Selatan menyimpan keindahan alam di balik hamparan lautan es dan gunung salju. Fenomena ini muncul ketika cahaya hijau itu muncul di langit dan tiba-tiba meliuk-liuk seperti menari di angkasa sebelum pecah menyisakan pita cahaya berwarna merah, hijau, ungu dan putih bersamaan. Suku Eskimo Inuit di Utara percaya bahwa fenomena ini muncul ketika para arwah sedang bermain bola, dengan topeng tengkorak singa laut, dan orang yang menonton pertandingan tersebut bisa menjadi gila. Saya sendiri mengaguminya sebagai “Tirai di Langit”. Di Kutub Utara fenomena ini disebut Aurora Borealis dan di Kutub Selatan peristiwa alam ini dinamakan Aurora Australis.
Aurora muncul ketika electron bermuatan tinggi dari matahari (angin matahari) melintasi medan magnet bumi dan berinteraksi dengan atmosfer bumi ratusan kilotmeter di atas permukaan bumi. Warna aurora bergantung pada lapisan atmosfer yang terkena benturan angin matahari. Aurora umumnya berwarna hijau kekuningan ketika energi berbenturan dengan molekul oksigen di permukaan atmosfer bumi. Molekul nitrogen dan ion-ion nitrogen menghasilkan warna pink dan violet. Molekul neon menimbulkan warna oranye dengan ujung yang berpendar. Keindahan Aurora ini lebih jelas terlihat di daerah kutub karena malam yang lebih lama dan magnetic field yang lebih kuat.
Kutub Utara dan Kutub Selatan identik dengan es yang dingin dan malam hari identik dengan kegelapan. Apakah keadaan gelap dan dingin yang mematikan menjadi akhir segalanya? Aurora seperti gambaran bahwa dalam keadaan yang sulit masih ada hal yang bisa dinikmati. Ibrani 13: 5 menyatakan dalam konteks kecukupan materi “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Ketika situasi menjadi sulit dan membawa kita kepada keputusasaan, masih ada hal yang bisa dinikmati dan disyukuri. TUHAN menciptakan hidup tidak hanya berisikan tawa dan kegembiraan, tetapi juga air mata dan kesedihan, tetapi dia berjanji bahwa dalam suka dan duka DIA akan selalu menyertai kita. Pengkhotbah 3:1 “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya” dan Pengkhotbah 3: 11 ”Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.” Jadi saudara-saudara terkasih sekalian, tetaplah percaya bahwa BAPA kita yang di surga tidak akan meninggalkan kita dan rencanaNya adalah untuk kebaikan kita.
Author – Levi Sunaryo