Seruan Untuk Bertobat

September 2009, kita mendengar berita mengenai sebuah gempa yang terjadi di Indonesia, yaitu di pulau Jawa. Sangat mengerikan memang kejadian ini, pada saat saya mendengar berita ini, saya teringat akan bencana tsunami besar yang terjadi beberapa tahun silam. Walaupun telah terjadinya beberapa tahun silam, sepertinya baru saja terjadi. Dulu tsunami, dan sekarang kembali adanya gempa.

Walaupun epicenter gempa yang terjadi minggu lalu di pulau Jawa ini tidak berada di Jakarta, tetapi saya pun tetap menelpon keluarga yang berada di Jakarta untuk ‘make sure’ semuanya dalam keadaan baik-baik saja. Memang kita berada di dunia yang sering sekali terdengar berita berita yang tidak meng-enakkan. Orang berkata kalau surat kabar atau siaran berita selalu saja dipenuhi dengan berita-berita yang tidak meng-enakan, baik itu bencana alam, gempa, tanah longsor, pembunuhan, anak hilang, pencurian, kejahatan, korupsi dan lainnya. Dan memang benar, kalau kita kita membuka surat kabar atau siaran berita, banyak sekali berisi berita-berita yang seperti demikian ini.

Bahkan di Melbourne pun dikabarkan bahwa angka kejahatan semakin meningkat, sehingga para polisi, khususnya di kota Melbourne ini meningkatkan system security di city center of Melbourne dengan menginstall banyak kamera di mana-mana. Kota Melbourne seperti menjadi kota ‘Big Brother’. Saya tidak pernah menyangka bahwa kota Melbourne ini akan menjadi seperti ini. Tapi inilah kenyataanya, bahwa dunia ini, yang tadinya adalah baik, kemudian karena dosa, kejahatan, dan kerakusan manusia, menjadi rusak. Bahkan baru beberapa hari yang lalu juga, di Melbourne ada seorang business man yang ditembak mati begitu saja, tanpa diketahui siapa pelaku penembakan.

Memang dunia ini keliatannya bukan menjadi lebih baik, seperti lagu

We are the world, we are the children

Its true we will make a better day

Just you and me

Namun,  apakah benar manusia sendiri sanggup membuat dunia ini menjadi lebih baik?

Saya teringat dengan kejadian yang terjadi pada waktu nabi Yoel hidup, keadaan di mana kehidupan sangat sulit, panen gagal, adanya wabah jangkrik yang melahap semua panen yang ada, benar-benar seperti keadaan yang ada sekarang ini, keadaan yang sangat tidak menentu.

Di saat seperti sekarang ini, nabi Yoel menyerukan kepada seluruh orang untuk bertobat. Tidak terkecuali, kepada orang yang tua, kepada orang muda, kepada anak-anak, kepada siapa pun juga untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan. Karena memang Tuhanlah yang sanggup me-restore semuanya. Manusia tidak akan dapat sanggup, hanya Tuhanlah yang sanggup.

Yoel 2:12-13a “Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setiaNya.

Jelas sekali Tuhan menghendaki agar kita semua untuk  berbalik kepada Tuhan.

Manusia tidak akan sanggup untuk memulihkan apa yang rusak oleh dosa, Hanya Tuhanlah yang dapat memulihkan kita, dan memulihkan hidup kita. Karena Ia adalah pencipta kita. Di dalam kita berbalik kepada Tuhan, Tuhan menghendaki ketulusan dan niat kita untuk benar-benar kembali kepada Tuhan. Bukan kembali kepada Tuhan karena ada ‘maunya’ tapi benar-benar kembali kepada Tuhan dengan tulus, karena di luar Tuhan tidak ada kehidupan, di luar Tuhan yang ada hanyalah maut dan tiada damai. Karena itu biarlah kita dapat berbalik kepada Tuhan.

Di dalam kita berbalik kepada Tuhan, Tuhan menghendaki attitude kita yang tulus, yang dengan menangis, berseru kepada Tuhan, yang berpuasa dan yang melakukan puasa bukan karena tuntutan agama, tapi yang melakukan puasa karena rindu untuk berbalik kepada Tuhan saja, yang melakukan puasa sebagai tanda dari our humility (humbleness), dan pengakuan dosa dan pertobatan kita. Karena Tuhan adalah pengasih, penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setianya.

Kadang kadang saya berpikir, mengapa dulu saya harus menunggu bertahun-tahun, dan mengapa saya harus menolak ajakan dari teman-teman atau kakak rohani saya untuk bertobat, mengapa saya harus berdalih dan dengan seribu satu alasan menolak untuk menerima Yesus sebagai Juruslamat.

Tetapi di dalam kitab Yoel, begitu jelas bahwa bagi mereka yang benar-benar mau berbalik kepada Tuhan, Tuhan akan memulihkan, dan tidak hanya memulihkan yang sekarang, tapi bahkan juga akan akan memulihkan kepada kita tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, (Yoel 2:25) serta kita akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; (Yoel 2:26). Dan saya yakin Firman ini juga berlaku untuk kita semua, bahwa saat kita bertobat, Tuhan akan me-restore semuanya.

Betapa mulianya kehidupan di dalam Tuhan, dan betapa kotornya kehidupan di luar Tuhan. Karena itu biarlah kita mau mendengar seruan untuk bertobat, pertobatan yang tidak hanya bersifat sementara, tetapi pertobatan yang benar-benar mau berbalik kepada Tuhan dengan humble, dengan segenap hati, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh, maka Tuhan akan memulihkan hidup kita ini. Janganlah kita menunggu ajakan untuk bertobat ini, the time is now because the ‘time’ is near.

Author – Sucipto Prakoso