Ruth and Boas

Kalau di kebudayaan barat kita mendengar Romeo & Juliet, di kebudayaan Cina Sam Pek – Eng Tay, dan di kebudayaan Indonesia kita mendengar Siti Nurbaya & Samsul Bahri (Novel “Siti Noerbaya” karangan Marah Roesli). Di karya keselamatan Tuhan kita sampai pada kehidupan Rut dan Boas yang di temukan kitab Rut.

Kebanyakan dari kisah roman yang kita temukan di kesastraan modern selalu dimulai dengan indahnya hubungan pasangan dan berakhir tragis, baik kematian Romeo dan Juliet, Sam Pek – Eng Tay diserap ke dalam kubur, dan kisah asmara Siti Nurbaya yang berakhir tragis.  Kisah Rut dan Boas justru terbalik.

Rut adalah orang Moab yang diambil menjadi menantu Naomi. Awal dari kitab Rut dimulai dengan kisah tragis, kematian suami dan diikuti dengan anak-anak dari Naomi (Rut 1:1-7). Naomi memutuskan untuk kembali ke tanah Israel dan dia melepaskan Rut dan Orpa dari tanggung jawab terhadap Naomi.  Setelah dipaksa dua kali Orpapun memutuskan untuk tinggal di Moab dan Rut tetap berkeras untuk ikut Naomi berjalan kembali ke tanah Israel. Setelah sampai di Bethlehem, kehidupan tidak mudah juga bagi dua orang janda, sampai-sampai pada Rut 1:20, Naomi berkata pada orangorang di kota itu untuk memangil dia Mara, karena dia telah mengalami kepahitan dan akan rasa pahit di hidupnya.

Naomi tidak tahu bahwa dibalik semuanya itu Tuhan bekerja merencanakan karya keselamatan melalui Rut untuk semua umat manusia. Dalam pasal 2, Boas yang merupakan sanak Naomi mulai disebut di Alkitab dan kita bisa belajar dari hubungan Boas dan Rut serta karya keselamatan Tuhan dalam semuanya ini.

Pertama, unsur kesetiaan. Kita tahu bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang setia.  Kasihnya tak pernah berubah dari dulu, sekarang sampai selamalamanya. Namun kita sering terpaut pada kesetiaan Tuhan saja tanpa mau belajar bahwa kita, umatNya perlu juga setia. Rut setia pada Naomi, walau keadaan sangat tidak mendukung dan hidup dia bisa berpotensi untuk menjadi janda di negara asing.  Rut tetap setia, karena pengenalannya akan Allah Israel. Rut memutuskan untuk setia terhadap Naomi, yang merupakan tugas pelayanan Rut dan Allah Naomi, Yahweh. Kita bisa belajar tentang kesetiaan dari Rut, walau suasana tidak mendukung, walau ada jalan lain yang terlihat lebih baik, kita tetap pada komitmen kita dan setia terhadap tugas pelayanan kita dan terhadap Tuhan kita.

Kedua, faktor yang keluar dalam kehidupan Rut dan Boas adalah tanggung jawab. Rut bertanggung jawab terhadap Naomi yang menarik perhatian Boas (Rut 2:11), Boas bertangung jawab untuk menjadi penangung keluarga Naomi. Jelas Boas bukan orang sembarangan. Di Rut 2:1 dikatakan Boas adalah orang kaya raya, namun dalam bahasa Ibraninya lebih jelas digambarkan bahwa Boas bukan hanya kaya tapi indah secara fisik maupun karakter.  Boas adalah the most eligible bachelor di Bethlehem. Tapi Boas memilih untuk bertanggung jawab terhadap Rut dan Naomi dalam mengikuti perintah Tuhan (Imamat 19:9-10). Boas adalah keluarga penebus (Imamat 25:25), ini mengambarkan jelas bahwa Boas mau bertangung jawab menebus dan menyelamatkan Rut dan Naomi. Gambaran yang sama kita temukan dalam diri Yesus, Yesus adalah penebus yang bertangung jawab terhadap dosa kita.  Walau sebenarnya urusan penebusan Rut dan Naomi adalah bukan tanggung jawab penuh dari Boas, namun karena kasihnya terhadap Rut dan Naomi dia bersedia untuk menjadi penangung jawab. Boas telah memilih Rut, karena mengasihi bukanlah roman seperti cerita novel. Mengasihi adalah memilih untuk mengasihi. Seperti Yesus mengasihi kita walau kita berdosa dan dia mau bertanggung jawab untuk dosa-dosa kita. Kita harus belajar untuk mengasihi dan bertangung jawab terhadap keselamatan sesama kita.

Unsur terakhir yang bisa kita pelajari dari hubungan Rut dan Boas adalah unsur harapan. Naomi sudah putus harapan, tapi Tuhan tak pernah putus harap. Ketika Naomi mendengar kebaikan Boas terhadap Rut, naomi pun bersyukur (Rut 2:20). Jelas kepahitannya terhadap hidup dan Tuhan berkurang secara perlahan-lahan. Dalam perjalanan kehidupan Kristen kita akan mengalami saat-saat yang tidak mudah, tidak bersemangat, kekecewaan, kesedian, tapi satu hal yang bisa kita belajar jangan sampai kita kehilangan harapan. Kita dengan penuh harapan harus bisa menghadapi hidup serta tantangan yang ada.

Akhir kata, hubungan Rut dan Boas lebih berarti dari cerita tragis novelnovel roman, karena hubungan mereka mengambarkan karya keselamatan Tuhan dalam hidup manusia. Kesetiaan Tuhan tak akan habis, marilah kita setia, bertanggung jawab dan berharap terus pada Tuhan.

Author – Lukman Setiawan